Cerpen aku

Wednesday, 16 November 2011

yahh, walaupun aku ga punya bakat buat dalam sastra kayak Chairil Anwar , Dewi Lestari, Mustofa Bisri , Goenawan Mohammad, Mochtar Lubis, . tapi aku bakal berusaha..
berusaha ngapai?? ya, tentu aja berusaha kayak mereka.. kayak gimana? kayak gitu dong.. gitu gimana?? yang berkarya kayak mereka.. Karya gimana?? *STOP nanya ,, lo siapa sih =.=" #slap*

yah, daripada stress dengar aku ngomong sendiri, mending kita langsung ke TKC . apaan itu?? TKC adalah Tempat Kejadian Cerpen #aeee eh #eaaaa
oke deh, jangan capek dulu bacanya.. langsung aja baca cerpen aku dengan seksama, sebijak bijaknya dan tentu dalam tempo sesingkat singkatnya.. langsung aja,.., cekisot !!!


GANTUNG karya:: Putri Lydia (alias aku sendiri)


Pada malam itu perasaanku gundah. Mungkinkah? Mungkinkah itu? Kejadian yang baru kulihat sungguh menyesakkan dada. Ketika itu kulihat di bersama seorang wanita. Sudahlah , untuk apa aku memikirkan apa yang tidak dipikirkannya.

            Kupandang langit bertabur bintang sungguh melegakan hati yang panas ini. Tiba-tiba aku merasa ada yang memperhatikanku dari belakang. Tanpa bisa kuhindari ada yang memelukku dari belakang.
“ Hai, Lin! Ngapain di sini?” kata si pemilik suara. Suara itu tak asing bagiku, dialah orang yang membuat aku seperti ini. Dia yang membuat aku  jatuh cinta sampai tergila-gila.
“ Oh! Hai!” ku jawab singkat
“ Kenapa murung, Lin?” tanyanya lagi. Rasanya sungguh bodoh pertanyaan itu. Dialah yang membuat aku jadi begini.
“ Aku gak murung kok, Fernando!” ucapku tegas.
“Y ampun! Aku kenal kamu sejak kecil. Ada apa sih?” katanya jujur.
“Ahhhh…. Malas ngejawab!” dustaku. Aku ingin sekali berlari dari situasi bodoh ini. Ketika aku berdiri, dia langsung menarik tanganku.
“Lin, katanya si Frida kamu liat aku ama Fany y?” tanyanya jujur.
“Ah…. Enggak kok!” suaraku tegas tapi masih tetap terdengar gemetar.
“Kamu jangan  bohong, Lin!” bentaknya.
Tanpa sadar dia telah memegang pundakku. Perlahan tapi pasti dia mulai memutar tubuhku sehingga aku dan dia berhadapan dengan jarak dekat. Sangat dekat. Ku pandang matanya yang indah. Sorotan matanya seakan menegaskan bahwa ia sangat bersungguh-sungguh.
“Kamu cemburu ya?” tanyanya. Pertanyaan yang tiba-tiba itu seakan menusuk jantungku.
 “Lin…..” katanya lembut. “Kau tahu selama ini aku nyimpan perasaan ama kamu.”
“Perasaan apa?” tanyaku. Jantungku mulai tak karuan. Aliran darahku semakin cepat. Perasaanku campur aduk.
 Tangannya yang lembut itu mulai mengencangkan pegangannya di pundakku. Dan ia mulai mengguncang tubuhku. Badanku diguncang-guncangkan hingga terdengar suara BUARK!
Ahhh…. Kubuka mata Ternyata matahari sudah naik ke langit biru. Jadi, semua itu mimpi? Ahhh…. Mimpi aneh yang gantung.


gimana gimana?? keren kan ? bagus kan? seru kan?  *nyodorin pisau* #plak
becanda,, menurut kalian gimana?? leave coment yaa ^_^ leave money juga aku ikhlas ... $_$

0 coments:

Post a Comment